Desain Pengolah Pelepah Batang Pohon Pisang Menjadi Kertas (Design Processing For Banana Midrib Into The Paper), Karya Tugas AKhir Melisa Haryani (091.09.107).

 

Tanaman Pisang merupakan tanaman perkebunan yang banyak tumbuh dan dibudidayakan di Negara tropis salah satunya yaitu Indonesia. Selama ini pisang hanya dimanfaatkan pada buah dan daunnya, sedangkan pelepah batang pisang kurang banyak dimanfaatkan sehingga menjadi limbah setelah pasca panen buah pisang dan jika dibiarkan maka pelepah pisang semakin menumpuk dan dapat mencemari lingkungan. Pelepah batang pisang mempunyai kandungan serat (selulosa) yang sama dengan kandungan serat kayu sebagai bahan dasar pembuatan kertas, hal itu sangat memungkinkan untuk menggantikan kayu sebagai bahan baku pembuatan kertas.

Dengan melihat permasalahan tersebut maka perancangan pada karya tulis ini di fokuskan pada mendesain dan membuat suatu alat pengolahan pelepah pisang menjadi kertas yang dimana dengan proses yang praktis dan operasional yang mudah. Dasar – dasar perancangan alat ini di dapat dari pencarian data melalui survey yang berhubungan mengenai proses pengolahan limbah pelepah pisang menjadi kertas. Perancangan produk ini tujukan pada lingkungan perumahan (home industry) dengan mendapatkan limbah pelepah pisang dari lingkungan sekitar maupun mensuplai pelepah pisang dari sentra produksi buah pisang.

Dengan mengolah limbah pelepah pisang ini yang kemudian diolah dengan proses menjadi kertas diharapkan permasalahan lingkungan serta industri pulp dan kertas akan dapat diatasi.

 

 

Karya Tugas Akhir Fauziah Riza (091.10.103), Desain Tempat Tidur Tumbuh Kembang Anak (Convertible Bed Design For Kids).

Periode anak usia dini merupakan periode terpenting dalam kehidupan manusia. Ia merupakan hasil proses kematangan dan pengalaman dalam lingkungan, yang dipandang sebagai hasil transisi selama masa bayi sebagai hal yang terjadi secara bertahap dan berkesinambungan. Kematangan dan pengalaman tersebut dapat dilakukan dengan menstimulasi perkembangannya. Salah satunya adalah memfasilitasi anak usia dini dengan berbagai macam alat dan permainan. Salah satu fasilitas yang dapat mendorong perkembangan anak usia dini adalah tempat tidur. Diatas tempat tidurlah anak usia dini melakukan berbagai aktifitas perkembangannya. Karena anak usia dini terutama seorang bayi, menghabiskan sebanyak 15 – 16 jam diatas tempat tidur. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa bayi akan bertumbuh besar. Sehingga penggunaan tempat tidur khusus untuk bayi memiliki rentang waktu yang sebentar. Hal ini cukup merugikan, karena orang tua harus mengganti tempat tidur setiap kali sang anak bertumbuh besar. Terutama untuk keluarga kelas menengah yang merupakan mayoritas penduduk di Indonesia, hal ini tentunya cukup memberikan masalah untuk mereka. Berangkat dari permasalaha ntersebut, maka perancangan pada karyatugas akhir ini difokuskan pada mendesain dan merancang suatu tempat tidur konversi untuk anak usia dini yang aman dan aman baik untuk sang bayi dan orang tua. Rancangan ini ditunjukkan kepada orang tua yang menginginkan anaknya berkembang dengan baik tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Dengan menggunakan tempat tidur tumbuh kembang anak ini diharapkan dapat membantu proses tumbuh kembang anak untuk keluarga kelas menengah tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. 

 

Riza Widhya Prastiwi (091.11.118), dengan karya Tugas Akhirnya yang berjudul Desain Kendaraan Promosi Keliling Permainan Tradisional (Promotional Touring Vihecle Design For Traditional Games).

 

Dewasa ini semakin jarang terlihat anak-anak memainkan permainan tradisional karena perubahan sosial budaya yang terjadi di lingkungan masyarakat. Hal tersebut juga didukung dengan semakin menjamurnya berbagai media permainan modern yang berbasis permainan elektronik. Permainan tradisional pun dianggap asing karena anak-anak tidak diimbangi dengan pengetahuan tentang jenis-jenis dan cara bermain permainan tradisional.

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka perancangan pada karya tugas akhir ini difokuskan pada mendesain atau merancang suatu sarana promosi permainan tradisional untuk mempopulerkan kembali warisan budaya Indonesia yang dulunya sangat digemari. Perancangan produk ini ditujukan kepada masyarakat modern (urban) khususnya anak-anak agar lebih mencintai budaya bangsanya.

Dengan menggunakan sarana promosi ini, diharapkan dapat mengembalikan eksistensi permainan tradisional dan membantu proses pelestariannya.