Direct design centre (D2C) didirikan pada tahun 2006 dengan didasari atas kesadaran industri dari PT.TRITUNGGAL BANGUN SEJAHTERA (PT.TBS) akan pentingnya sebuah konsep desain sebagai awal dari proses lahirnya produk yang bertanggung jawab positif secara estetik, inovasi konseptual, kualitas dan orisinilitas. Kekuatan dan keunggulan D2C adalah sistematika dalam penerapan metodologi riset dan desain kedalam proses pemikiran konsep, hingga pembentukan akhir sebuah produk.

Dengan beranggotakan desainer produk industri dan DKV yang berkualitas dan visioner dalam devisi R&D Design Resources dan desain operasional, Produk-produk yang telah dilahirkan telah menjadikan bukti terobosan dan inovasi dalam hal proses secara sistematis, utuh dan tepat yang berorientasikan pada end-user dan telah memiliki aspek faktor ergonomis dan manusia yang diintegrasikan ke dalam produk yang diciptakan. Kolaborasi dalam riset dan penelitian merupakan wacana yang telah diterapkan bersama dengan Universitas-universitas dan lembaga pendidikan terkemuka dimana hasil penelitiannya bersama D2C telah dapat memberikan hasil antara lain: karakter produk, pengembangan merek, nama produk, penempatan mahasiswa kerja praktek, Tugas Akhir, Freelancer maupun part-timer dan model riset pasar.

Kegiatan ini dibuka oleh GM PT. D2C yaitu bapak Indra Kuspratama dan Dra. Eveline    CS, MSi mewakili pihak PS Desain produk FSRD Usakti

Mahasiswa mengikuti kuliah umum yang disampaikan oleh bapak Indra Kuspratama dibantu oleh desainer-desainer yang ada di perusahaan tersebut. Kuliah yang disampaikan adalah mengenai proses desain yang dilakukan oleh divisi R and D (Research and Development) perusahaan D2C dalam mendesain alas kaki. Proses desain yang dilaksanakan dimulai dari tahap riset hingga implementasi desain.

Setelah mendengarkan kuliah umum, mahasiswa dibawa ke laboratorium material untuk mengenali dan mempelajari jenis-jenis material-material yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan sandal/alas kaki seperti EVA (Ethyl Vinil Acetat).

Pukul 12 siang mahasiswa dan seluruh peserta kunjungan rehat sejenak dengan menikmati makan siang bersama dilanjutkan dengan sholat (bagi yang beragama muslim).

Agar keterlibatan mahasiswa dalam kunjungan ini tidak pasif, maka pihak D2C meminta kepada mahasiswa untuk membentuk kelompok dengan 7 orang anggota. Materi yang menjadi bahan diskusi adalah mengenai desain alas kaki dengan konsep sesuai materi kuliah umum yang telah disampaikan oleh bapak Indra Kuspratama pada awal pertemuan. Sesuai dengan jumlah peserta, maka dibagi menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok didampingi oleh satu orang desainer dari pihak D2C yang bertugas memberikan pengarahan. Waktu yang diberikan untuk diskusi kelompok ini adalah 1.5 jam.

Hasil diskusi kemudian dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. Kelompok 1 mempresentasikan tentang desain dengan konsep Indonesia. Dalam desain alas kaki tersebut, ditampilkan lambang negara Garuda Pancasila dan bendera Merah Putih. Oleh pihak D2C diberi penjelasan bagaimana penggunaan lambang negara dan bendera negara yang benar dalam desain alas kaki. Kelompok 2 mempresentasikan desain alas kaki dengan konsep wayang. Konsumen yang menjadi target desain mereka adalah kalangan remaja dengan tujuan mengangkat kembali budaya bangsa melalui wayang. Kelompok 3 membuat desain alas kaki dengan mengadaptasi bentuk selop yang biasa dipakai di lingkungan keraton di Jawa Tengah. Tiap anggota kelompok diwajibkan ikut berpartisipasi aktif dalam memberikan penjelasan tentang desain yang dibuat oleh kelompoknya.

Dengan berakhirnya acara presentasi tersebut, berakhir pula serangkaian acara dalam kunjungan kali ini. Acara ditutup dengan pembagian sertifikat kepada seluruh peserta dan foto bersama.